Tingginya angka pemecatan karyawan dari generasi Z menjadi sorotan, dan Verrell Bramasta, anggota DPR, mengajak untuk lebih memperhatikan pendidikan vokasi sebagai solusi. Dalam pandangannya, pendidikan vokasi dapat memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan demikian, pemecatan yang terjadi dapat diminimalkan. badan berita
Verrell mencatat bahwa banyak perusahaan saat ini mengalami kesulitan dalam menemukan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Sementara itu, generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital, sering kali kurang memiliki keterampilan praktis yang diharapkan oleh pengusaha. Oleh karena itu, fokus pada pendidikan vokasi yang mengajarkan keterampilan langsung dapat menjadi langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan ini.
Dalam konteks ini, Verrell mendorong pemerintah untuk lebih mengembangkan program pendidikan vokasi. Hal ini termasuk menyediakan akses yang lebih baik bagi siswa untuk mendapatkan pelatihan dan pengalaman di lapangan. Dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk belajar langsung di industri, diharapkan mereka dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Lebih jauh, Verrell menekankan pentingnya kerjasama antara institusi pendidikan dan dunia usaha. Dengan melibatkan perusahaan dalam kurikulum pendidikan, siswa dapat belajar keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan nyata di industri. Ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas lulusan, tetapi juga membantu perusahaan menemukan talenta yang tepat untuk posisi yang mereka butuhkan. badan berita
Verrell juga berharap agar masyarakat bisa mengubah pandangan terhadap pendidikan vokasi. Sering kali, pendidikan vokasi dianggap kurang bergengsi dibandingkan pendidikan formal lainnya. Namun, dengan membuktikan bahwa pendidikan vokasi dapat membuka banyak peluang karir, generasi muda akan lebih termotivasi untuk mengejar jalur ini.
Di samping itu, penting untuk memberikan dukungan kepada para lulusan vokasi dalam mencari pekerjaan. Verrell menekankan perlunya program pendampingan atau bimbingan karir untuk membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Dukungan ini sangat penting agar lulusan dapat lebih percaya diri dan mampu bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Tentu saja, solusi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Semua elemen masyarakat, termasuk perusahaan dan lembaga pendidikan, harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan keterampilan generasi muda. Dengan pendekatan yang kolaboratif, diharapkan pemecatan karyawan dari generasi Z dapat berkurang, dan mereka dapat menemukan tempat yang tepat dalam dunia kerja.
Akhirnya, harapan Verrell adalah agar pendidikan vokasi bisa menjadi pilihan utama bagi banyak siswa. Dengan menyiapkan generasi muda yang terampil dan siap pakai, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah bagi semua. badan berita
Baca juga :
-
Maruarar Usul Tanah Sitaan Kasus Korupsi Dipakai Bangun Perumahan Rakyat
-
Anggaran 2025 Turun, Ara: Mesti Kerja 25 Kali Lipat buat Capai 3 Juta Rumah
-
Cerita Menteri PPPA Sempat Ragukan Komisi VIII DPR Dipimpin Laki-laki